Archive for 2015


Salah satu penyakit menular yang membahayakan hingga dapat menyebabkan kematian yakni Tuberkulosis disingkat TB menurut pemaparan ahli Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai penderita terbanyak di dunia.
"Indonesia peringkat empat terbanyak untuk penderita TB setelah China, India, dan Afrika Selatan. Tapi, itu karena sesuai dengan jumlah penduduknya yang juga banyak," kata Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama di sela-sela acara Forum Stop TB Partnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Mediterania Timur, Senin (3/3/2014), di Jakarta.
Berbagai cara telah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut namun salah satu penyebab keadaan seperti jalan di tempat karena kurang efektifnya peran Pengawas Menelan Obat (PMO) bahkan penderita tidak memiliki PMO karena ketidaktahuan masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu saya bermaksud untuk membuat sebuah program aplikasi berbasis android yang menyuguhkan penjadwalan para penderita TB  untuk menelan obat sesuai jadwal. Dimana ada 3 peran penting yang dapat mendukung aplikasi ini yakni pasien, PMO bisa orang terdekat dengan pasien baik orang tua, saudara, teman, atau tetangga.
Fitur-fitur yang terdapat dalam program aplikasi ini terdiri dari identitas utama berupa nama pasien, nama dokter, nama PMO, dan lama pengobatan. Selain itu terdapat juga fitur kalender, catatan, serta alarm yang dapat memperjelas keabsahan program penyembuhan terlihat secara gamblang. Alarm yang berbunyi otomatis setiap waktu untuk menelan obat tiba. Hal ini berguna untuk mengingatkan pasien juga PMO.
Aplikasi ini dibuat dengan sistem online maupun offline, sistem online digunakan untuk mengintegrasikan data antara penderita dengan dokter dalam hal laporan pada saat control. Untuk sistem offline dimaksudkan untuk mempermudah pasien dalam pengisian laporan tanpa khawatir akan jaringan internet.
Referensi :

Ide Aplikasi P M O Bagi Penderita TB

Posted by : Sri Chandani Khan
Jumat, 18 Desember 2015
0 Comments
Aliran seni grafis yang ada di dunia ini sangat beragam ada yang dikenal dengan Art deco, swiss style, futurism style, Cuban posters, kitsch, late modern, fauvisme, kubisme, tachisme, contemporary dan lain sebagainya. Namun pada kali ini saya hanya akan menjelaskan 5 aliran desain grafis.
1.    Late Modern

Latemodern di dominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika, namun gaya ilustrasi ini terinspirasi dari Europan Avant Grade yang modernist. Pada masa ini bidang periklanan mencapai zaman keemasannya, teknik typesetting, fotografi, tipografi dan printing yang modern telah banyak digunakan sehingga menambah methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.

Karya-karya latemodern menjunjung prinsip simplicity dan non-decorative, dan pada masa itu telah muncul teknik gunting-tempel yang masih menjadi inoasi sampai saat ini. Seniman-seniman latemodern adalah Paul Rand, Saul Bass dan Lester Beall.

Ciri-ciri Latemodern :
Komunikasi yang berkonsep.
Cerdas dan kreatif.
Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing.
Kemudian prinsip simplicity
  
Contoh desain Latemodern


2.    Fauvisme 
Fauvisme dapat diartikan sebagai gaya yang membebaskan diri dari keteraturan dan hukum-hukum yang berlaku bahkan cenderung liar. Gaya ini berumur cukup pendek menjelang dimulainya seni modern. Gaya ini mulai populer pada tahun 1904 – 1907 di Le Havre, Paris, hingga Bordeaux.

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.

Ciri menonjol dari gaya ini berupa segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
 Contoh desain Fauvisme


3.     Kubisme 
Kubisme adalah gaya desain yang memandang bahwa semua bentuk terwujud dari benda-benda geometris seperti kubus, bola, setigiga, kerucut dan silinder. Gaya ini dimotori oleh Pablo Picasso dan Georges Braque ada sekitar tahun 1900 – 1910. Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar.
Ciri-ciri desain Kubisme :
Terkadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas.
Bentuk objek terdiri atau berasal dari bentuk-bentuk geometris.
Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal.
  
Contoh desain Kubisme


4.    Tachisme 
Tachisme merupakan gaya desain abstrak yang populer di Prancis pada tahun 1940 – 1950an, dan gaya ini dianggap sebagai yang mengenai eropa serta setara dengan abstrak expressionism. Tachisme juga menjadi bagian dalam suatu pergerakan yang dikenal sebagai seni informel, yang meninggalkan abstrak geometris dan cenderung pada satu format ungkapan yang intuitif serupa lukisan abstrak.
Desainer yang berpengaruh adalah Jean Dubuffet, Pierre Soulages, Nicholas de Stael, Hans Hartung, Serge Poliakoff, and Georges Mathieu.
Contoh desain Tachisme



Ciri-ciri Tachisme :
Sebagian besar tidak menggunakan abstrak geometris
Berupa desain/lukisan abstrak
Memakai tetes atau gumpalan cat lang lurus dan langsung dari tabung.
5.     Contemporary
Gaya ini adalah kumpulan gaya desain dari berbagai macam aliran-aliran desain yang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer yang berpengaruh dalam gaya ini adalah Gregory Cutshaw, Niklaus Toxier, Damia Mattew, Tibor Kalman, Rubin Cordano dan Fabien Ferri.
Ciri-ciri gaya Contemporary
Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
Permainan headline dan subheadline
Pencampuran berbagai aliran desain grafis pada masa-masa sebelumnya di dalam satu karya
Artistik denganpenggunaan teknik fotografi yang semakin berkembang Penggunaan letterforms sebagai image.


Referensi:



Aliran Desain Grafis Dunia

Posted by : Sri Chandani Khan 0 Comments

Dalam kehidupan sehari-hari tentu berbagai macam kebutuhan harus kita penuhi. Sebagai konsumen yang baik kita juga harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai proses produksi suatu barang yang kita gunakan. Kali ini saya akan memaparkan proses desain hingga permodelan satu barang setengah jadi. Saya mengambil contoh pada bagian dari alas kaki yakni yang dikenal dengan istilah outsole atau yang akrab disapa orang Indonesia sol.
Sol, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang berhubungan langsung dengan permukaan yang kita pijak baik itu tanah, aspal, semen dan lain sebagainya. Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model, warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain ada yang berbasis plastik, karet/rubber, sponge.

Salah satu contoh desain sol yang menduduki puncak saat ini ya tentu saja sepatu dengan merek Nike. Nike pelopor sepatu yang berkualitas tinggi dimana desain sol sepatu saja dibuat dengan penelitian yang menyesuaikan dengan ergonomis kaki pengguna,  serta ketahanannya. Contoh desain sol sepatu futsal Nike dengan type Mercurial Vapor Superfly III seperti gambar dibawah ini:





 Desain permukaan paling bawah dibuat bergerigi bertujuan sebagai anti-slip. Bagian paling atas dibuat seperti cengkraman hal ini supaya ketahanan sepatunya lebih terjaga.
Hmm,,, melihat desain outsole sepatunya saja sudah membuat penasaran bukan? Tentu saja merek sepatu ternama ini mendesain para primadonannya menggunakan teknologi CAD ( Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing) yang semakin mendukung detail dari setiap produk yang dibuat. Dimana bahan yang digunakan karet spons yang beratnya lebih ringan daripada karet biasa, sifatnya awet, anti slip, serta ketahanan terhadap suhu tertentu. Kita tunggu saja peluncuran sepatu futsal Nike type Mercurial Vapor Superfly III.

Daftar Pustaka



Desain Outsole Sepatu Nike

Posted by : Sri Chandani Khan
Kamis, 17 Desember 2015
0 Comments

- Copyright © 2013 It's My World - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -