Posted by : Sri Chandani Khan
Jumat, 18 Desember 2015
Salah satu penyakit
menular yang membahayakan hingga dapat menyebabkan kematian yakni Tuberkulosis
disingkat TB menurut pemaparan ahli Indonesia menduduki peringkat keempat
sebagai penderita terbanyak di dunia.
"Indonesia peringkat empat
terbanyak untuk penderita TB setelah China, India, dan Afrika Selatan. Tapi,
itu karena sesuai dengan jumlah penduduknya yang juga banyak," kata
Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan (P2PL) Kementerian
Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama di sela-sela acara Forum Stop TB Partnership
Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Mediterania Timur, Senin (3/3/2014),
di Jakarta.
Berbagai cara telah
dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut namun salah satu
penyebab keadaan seperti jalan di tempat karena kurang efektifnya peran
Pengawas Menelan Obat (PMO) bahkan penderita tidak memiliki PMO karena
ketidaktahuan masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu saya
bermaksud untuk membuat sebuah program aplikasi berbasis android yang
menyuguhkan penjadwalan para penderita TB
untuk menelan obat sesuai jadwal. Dimana ada 3 peran penting yang dapat
mendukung aplikasi ini yakni pasien, PMO bisa orang terdekat dengan pasien baik
orang tua, saudara, teman, atau tetangga.
Fitur-fitur yang
terdapat dalam program aplikasi ini terdiri dari identitas utama berupa nama
pasien, nama dokter, nama PMO, dan lama pengobatan. Selain itu terdapat juga fitur
kalender, catatan, serta alarm yang dapat memperjelas keabsahan program penyembuhan
terlihat secara gamblang. Alarm yang berbunyi otomatis setiap waktu untuk
menelan obat tiba. Hal ini berguna untuk mengingatkan pasien juga PMO.
Aplikasi ini dibuat
dengan sistem online maupun offline, sistem online digunakan untuk mengintegrasikan
data antara penderita dengan dokter dalam hal laporan pada saat control. Untuk
sistem offline dimaksudkan untuk mempermudah pasien dalam pengisian laporan
tanpa khawatir akan jaringan internet.
Referensi :