Posted by : Sri Chandani Khan Jumat, 18 Desember 2015

Aliran seni grafis yang ada di dunia ini sangat beragam ada yang dikenal dengan Art deco, swiss style, futurism style, Cuban posters, kitsch, late modern, fauvisme, kubisme, tachisme, contemporary dan lain sebagainya. Namun pada kali ini saya hanya akan menjelaskan 5 aliran desain grafis.
1.    Late Modern

Latemodern di dominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika, namun gaya ilustrasi ini terinspirasi dari Europan Avant Grade yang modernist. Pada masa ini bidang periklanan mencapai zaman keemasannya, teknik typesetting, fotografi, tipografi dan printing yang modern telah banyak digunakan sehingga menambah methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.

Karya-karya latemodern menjunjung prinsip simplicity dan non-decorative, dan pada masa itu telah muncul teknik gunting-tempel yang masih menjadi inoasi sampai saat ini. Seniman-seniman latemodern adalah Paul Rand, Saul Bass dan Lester Beall.

Ciri-ciri Latemodern :
Komunikasi yang berkonsep.
Cerdas dan kreatif.
Pencampuran berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing.
Kemudian prinsip simplicity
  
Contoh desain Latemodern


2.    Fauvisme 
Fauvisme dapat diartikan sebagai gaya yang membebaskan diri dari keteraturan dan hukum-hukum yang berlaku bahkan cenderung liar. Gaya ini berumur cukup pendek menjelang dimulainya seni modern. Gaya ini mulai populer pada tahun 1904 – 1907 di Le Havre, Paris, hingga Bordeaux.

Pengaruh awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.

Ciri menonjol dari gaya ini berupa segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
 Contoh desain Fauvisme


3.     Kubisme 
Kubisme adalah gaya desain yang memandang bahwa semua bentuk terwujud dari benda-benda geometris seperti kubus, bola, setigiga, kerucut dan silinder. Gaya ini dimotori oleh Pablo Picasso dan Georges Braque ada sekitar tahun 1900 – 1910. Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang, seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek dalam konteks yang lebih besar.
Ciri-ciri desain Kubisme :
Terkadang permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan yang jelas.
Bentuk objek terdiri atau berasal dari bentuk-bentuk geometris.
Latar dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal.
  
Contoh desain Kubisme


4.    Tachisme 
Tachisme merupakan gaya desain abstrak yang populer di Prancis pada tahun 1940 – 1950an, dan gaya ini dianggap sebagai yang mengenai eropa serta setara dengan abstrak expressionism. Tachisme juga menjadi bagian dalam suatu pergerakan yang dikenal sebagai seni informel, yang meninggalkan abstrak geometris dan cenderung pada satu format ungkapan yang intuitif serupa lukisan abstrak.
Desainer yang berpengaruh adalah Jean Dubuffet, Pierre Soulages, Nicholas de Stael, Hans Hartung, Serge Poliakoff, and Georges Mathieu.
Contoh desain Tachisme



Ciri-ciri Tachisme :
Sebagian besar tidak menggunakan abstrak geometris
Berupa desain/lukisan abstrak
Memakai tetes atau gumpalan cat lang lurus dan langsung dari tabung.
5.     Contemporary
Gaya ini adalah kumpulan gaya desain dari berbagai macam aliran-aliran desain yang berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer yang berpengaruh dalam gaya ini adalah Gregory Cutshaw, Niklaus Toxier, Damia Mattew, Tibor Kalman, Rubin Cordano dan Fabien Ferri.
Ciri-ciri gaya Contemporary
Tipografi yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
Permainan headline dan subheadline
Pencampuran berbagai aliran desain grafis pada masa-masa sebelumnya di dalam satu karya
Artistik denganpenggunaan teknik fotografi yang semakin berkembang Penggunaan letterforms sebagai image.


Referensi:



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 It's My World - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -