Archive for Desember 2015
Salah satu penyakit
menular yang membahayakan hingga dapat menyebabkan kematian yakni Tuberkulosis
disingkat TB menurut pemaparan ahli Indonesia menduduki peringkat keempat
sebagai penderita terbanyak di dunia.
"Indonesia peringkat empat
terbanyak untuk penderita TB setelah China, India, dan Afrika Selatan. Tapi,
itu karena sesuai dengan jumlah penduduknya yang juga banyak," kata
Direktur Jenderal Pengawasan Penyakit dan Pengelolaan Lingkungan (P2PL) Kementerian
Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama di sela-sela acara Forum Stop TB Partnership
Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Mediterania Timur, Senin (3/3/2014),
di Jakarta.
Berbagai cara telah
dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah tersebut namun salah satu
penyebab keadaan seperti jalan di tempat karena kurang efektifnya peran
Pengawas Menelan Obat (PMO) bahkan penderita tidak memiliki PMO karena
ketidaktahuan masyarakat pada umumnya.
Maka dari itu saya
bermaksud untuk membuat sebuah program aplikasi berbasis android yang
menyuguhkan penjadwalan para penderita TB
untuk menelan obat sesuai jadwal. Dimana ada 3 peran penting yang dapat
mendukung aplikasi ini yakni pasien, PMO bisa orang terdekat dengan pasien baik
orang tua, saudara, teman, atau tetangga.
Fitur-fitur yang
terdapat dalam program aplikasi ini terdiri dari identitas utama berupa nama
pasien, nama dokter, nama PMO, dan lama pengobatan. Selain itu terdapat juga fitur
kalender, catatan, serta alarm yang dapat memperjelas keabsahan program penyembuhan
terlihat secara gamblang. Alarm yang berbunyi otomatis setiap waktu untuk
menelan obat tiba. Hal ini berguna untuk mengingatkan pasien juga PMO.
Aplikasi ini dibuat
dengan sistem online maupun offline, sistem online digunakan untuk mengintegrasikan
data antara penderita dengan dokter dalam hal laporan pada saat control. Untuk
sistem offline dimaksudkan untuk mempermudah pasien dalam pengisian laporan
tanpa khawatir akan jaringan internet.
Referensi :
Ide Aplikasi P M O Bagi Penderita TB
Aliran
seni grafis yang ada di dunia ini sangat beragam ada yang dikenal dengan Art
deco, swiss style, futurism style, Cuban posters, kitsch, late modern, fauvisme,
kubisme, tachisme, contemporary dan lain sebagainya. Namun pada kali ini saya
hanya akan menjelaskan 5 aliran desain grafis.
1.
Late Modern
Latemodern di dominasi oleh inovasi-inovasi dari Amerika, namun gaya ilustrasi ini terinspirasi dari Europan Avant Grade yang modernist. Pada masa ini bidang periklanan mencapai zaman keemasannya, teknik typesetting, fotografi, tipografi dan printing yang modern telah banyak digunakan sehingga menambah methodology prinsip-prinsip dalam mendesain.
Karya-karya
latemodern menjunjung prinsip simplicity dan non-decorative, dan pada masa itu
telah muncul teknik gunting-tempel yang masih menjadi inoasi sampai saat ini.
Seniman-seniman latemodern adalah Paul Rand, Saul Bass dan Lester Beall.
Ciri-ciri
Latemodern :
Komunikasi
yang berkonsep.
Cerdas
dan kreatif.
Pencampuran
berbagai teknik fotografi, typesetting dan printing.
Kemudian
prinsip simplicity
Contoh
desain Latemodern
2.
Fauvisme
Fauvisme
dapat diartikan sebagai gaya yang membebaskan diri dari keteraturan dan
hukum-hukum yang berlaku bahkan cenderung liar. Gaya ini berumur cukup pendek
menjelang dimulainya seni modern. Gaya ini mulai populer pada tahun 1904 – 1907
di Le Havre, Paris, hingga Bordeaux.
Pengaruh
awal dari aliran ini mungkin sekali didapat dari rintisan yang dimulai oleh
karya-karya Paul Cezanne, Gustave Moreau, Paul Gauguin, maupun Vincent van
Gogh. Meskipun pelukis tersebut tidak melibatkan diri kepada gerakan fauvisme
dan berbeda era dengan dimulainya aliran ini, namun karyanya menjadi acuan bagi
pelukis muda yang nantinya akan menjadi pelukis fauvis.
Ciri
menonjol dari gaya ini berupa segala hal yang berhubungan dengan pengamatan
secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis,
digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya
warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai
jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti
keinginan pribadi pelukis.
Penggunaan
garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya bentuk benda mudah dikenali
tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
Contoh
desain Fauvisme
3.
Kubisme
Kubisme
adalah gaya desain yang memandang bahwa semua bentuk terwujud dari benda-benda
geometris seperti kubus, bola, setigiga, kerucut dan silinder. Gaya ini
dimotori oleh Pablo Picasso dan Georges Braque ada sekitar tahun 1900 – 1910.
Dalam karya seni kubisme, benda dipecahkan, dianalisis, dan diatur kembali
dalam bentuk abstrak—daripada menampilkan obyek dari satu sudut pandang,
seniman menampilkan subyek dari berbagai sudut pandang untuk menjelaskan subyek
dalam konteks yang lebih besar.
Ciri-ciri
desain Kubisme :
Terkadang
permukaan bersilangan dalam sudut acak, sehingga menghapus kedalaman lukisan
yang jelas.
Bentuk
objek terdiri atau berasal dari bentuk-bentuk geometris.
Latar
dan obyek menembus satu sama lain untuk membentuk ruang ambigu dangkal.
Contoh desain Kubisme
4.
Tachisme
Tachisme
merupakan gaya desain abstrak yang populer di Prancis pada tahun 1940 – 1950an,
dan gaya ini dianggap sebagai yang mengenai eropa serta setara dengan abstrak
expressionism. Tachisme juga menjadi bagian dalam suatu pergerakan yang dikenal
sebagai seni informel, yang meninggalkan abstrak geometris dan cenderung pada
satu format ungkapan yang intuitif serupa lukisan abstrak.
Desainer
yang berpengaruh adalah Jean Dubuffet, Pierre Soulages, Nicholas de Stael, Hans
Hartung, Serge Poliakoff, and Georges Mathieu.
Contoh
desain Tachisme
Ciri-ciri
Tachisme :
Sebagian
besar tidak menggunakan abstrak geometris
Berupa
desain/lukisan abstrak
Memakai
tetes atau gumpalan cat lang lurus dan langsung dari tabung.
5.
Contemporary
Gaya
ini adalah kumpulan gaya desain dari berbagai macam aliran-aliran desain yang
berkembang pada sekitar tahun 1965 hingga sekarang. Desainer yang berpengaruh
dalam gaya ini adalah Gregory Cutshaw, Niklaus Toxier, Damia Mattew, Tibor
Kalman, Rubin Cordano dan Fabien Ferri.
Ciri-ciri
gaya Contemporary
Tipografi
yang semakin kreatif dan inovatif, tipografi tidaklah lagi hanya sekedar
tulisan tetapi sudah menjadi bagian dari image.
Permainan
headline dan subheadline
Pencampuran
berbagai aliran desain grafis pada masa-masa sebelumnya di dalam satu karya
Artistik
denganpenggunaan teknik fotografi yang semakin berkembang Penggunaan
letterforms sebagai image.
Referensi:
Aliran Desain Grafis Dunia
Dalam
kehidupan sehari-hari tentu berbagai macam kebutuhan harus kita penuhi. Sebagai
konsumen yang baik kita juga harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
proses produksi suatu barang yang kita gunakan. Kali ini saya akan memaparkan
proses desain hingga permodelan satu barang setengah jadi. Saya mengambil
contoh pada bagian dari alas kaki yakni yang dikenal dengan istilah outsole atau yang akrab disapa orang
Indonesia sol.
Sol,
merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang berhubungan langsung dengan
permukaan yang kita pijak baik itu tanah, aspal, semen dan lain sebagainya.
Karakteristik outsole yang baik antara lain: Cengkeraman (grip), daya tahan,
dan tahan air. Untuk sebuah sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan gabungan dari
beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan model, warna dan fungsi yang
diinginkan, antara lain ada yang berbasis plastik, karet/rubber, sponge.
Salah satu contoh desain sol yang menduduki puncak saat ini ya tentu saja sepatu dengan merek Nike. Nike pelopor sepatu yang berkualitas tinggi dimana desain sol sepatu saja dibuat dengan penelitian yang menyesuaikan dengan ergonomis kaki pengguna, serta ketahanannya. Contoh desain sol sepatu futsal Nike dengan type Mercurial Vapor Superfly III seperti gambar dibawah ini:
Desain
permukaan paling bawah dibuat bergerigi bertujuan sebagai anti-slip. Bagian
paling atas dibuat seperti cengkraman hal ini supaya ketahanan sepatunya lebih
terjaga.
Hmm,,,
melihat desain outsole sepatunya saja sudah membuat penasaran bukan? Tentu saja
merek sepatu ternama ini mendesain para primadonannya menggunakan teknologi CAD
( Computer Aided Design) dan CAM (Computer Aided Manufacturing) yang
semakin mendukung detail dari setiap produk yang dibuat. Dimana bahan yang
digunakan karet spons yang beratnya lebih ringan daripada karet biasa, sifatnya
awet, anti slip, serta ketahanan terhadap suhu tertentu. Kita tunggu saja
peluncuran sepatu futsal Nike type Mercurial
Vapor Superfly III.
Daftar Pustaka